Menara kudus disebut juga sebagai masjid Al Aqsa dan Mesjid Al Manar masjid ini dibangun oleh sunan kudus pada tahun 1549 masehi atau tahun 956 hijriah dengan menggunakan batu dari Baitul Magdis dari palestina sebagai batu pertama dan terletak di desa Kauman, kecamatan Kota, kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Mesjid ini berbentuk unik, karena memiliki menara yang serupa bangunan candi. Menara Kudus merupakan simbol akulturasi antara kebudayaan Hindu, Jawa dengan Islam. Menara Kudus merupakan bangunan yang bernilai arkeologis dan historis tinggi.
Menara Kudus dibangun oleh Syeh Ja’far Shodiq (Sunan Kudus, salah seorang dari Wali Songo) pada tahun 1685 M yang disimbolkan dalam candrasengkala “Gapuro rusak ewahing jagad” yang bermakna tahun Jawa 1609 atau 1685 M, di dalam kompleks masjid inilah makam Sunan Kudus berada.
Menara ini mempunyai gaya arsitekturnya yang menyerupai candi-candi di Jawa Timur pada masa Majapahit (misalnya Candi Jago) dan juga menyerupai Menara Kukul di Bali, sehingga Menara Kudus menjadi simbol Islam Toleran, dalam arti Sunan Kudus menyebarluaskan agama Islam di Kudus. Dan tetap menghormati pemeluk agama Hindu yang dianut masyarakat setempat.
Menara ini memiliki ketinggian 17 meter dan luas sekitar 100 meter persegi. Sunan Kudus membangun menara ini hanya dengan menggosok-gosokkan batu bata yang satu dengan batu-bata lainnya hingga lengket. Pada bagian ujung menara yang beratap dua lapis dengan konstruksi kayu jati yang ditopang empat saka guru terdapat semacam mustaka (kubah) mirip atap tumpang pada masjid-masjid tradisional Jawa. Fungsi dari menara itu adalah untuk tempat mengumandangkan adzan.
Menara ini kini telah menjadi obyek wisata ziarah setiap hari sangat ramai dikunjungi peziarah dari berbagai daerah, terutama pada saat yang tanggal 10 Muharrom/Syuro. Di menara Kudus juga sering mengadakan upacara buka luwur yang merupakan menjadi daya tarik tersendiri karena pada saat upacara di laksanaka para pengunjung/peziarah berupaya memperoleh nasi bungkus selamatan dan kain luwur bekas penutup makam.
Hal ini dipercaya dapat memberikan keberuntungan bagi yang memperolehnya, selain Buka Luwur kawasan Menara Kudus juga menjadi pusat keramaian pada saat Dhandhangan yaitu tradisi menyambut datangnya bulan Romadlon /bulan Puasa.
Obyek Wisata Menara Kudus terletak sekitar 1,5 Km ke arah barat dari pusat kota Kudus Alun-alun /Simpang Tujuh tepatnya di Kelurahan Kauman Kecamatan Kota Kudus.
Di kawasan Menara Kudus, para pengunjung dapat menikmati makanan khas Kudus, yaitu Soto Kudus dan Jenang Kudus. Sedangkan cinderamata khas Kudus adalah Kain Bordir Kudus busana muslimah, kerudung, kebaya, dll.
Sumber : griyawisata.com