Paket Wisata Jawa Tengah | Paket Wisata Semarang | Karimunjawa | Rafting
Headlines News :

Latest Post


Fasilitas Armada Kami

Kenyamanan Anda adalah prioritas kami dan senyum anda tujuan kami, untuk mendapatkan tujuan itu kami memberikan sebuah fasilitas istimewa dengan berbagai armada standard euro-3, baik seat 2-2 atau pun 2-3, kami mempunyai kontrak khusus dengan berbagai penyedia layanan transportasi diantaranya adalah :

1. PO. Sindoro Satria Mas ( Big Bus )



2. PO. Safari Dharma Raya ( Big Bus )


Interior








3. PO. Trans 99 ( Medium Bus )








Masjid Agung Demak

Masjid Agung Demak merupakan masjid tertua di Pulau Jawa, didirikan Wali Sembilan atau Wali Songo. Lokasi Masjid berada di pusat kota Demak, berjarak + 26 km dari Kota Semarang, + 25 km dari Kabupaten Kudus, dan + 35 km dari Kabupaten Jepara.

Masjid ini merupakan cikal bakal berdirinya kerajaan Glagahwangi Bintoro Demak. Struktur bangunan masjid mempunyai nilai historis seni bangun arsitektur tradisional khas Indonesia. Wujudnya megah, anggun, indah, karismatik, mempesona dan berwibawa. Kini Masjid Agung Demak difungsikan sebagai tempat peribadatan dan ziarah.
Penampilan atap limas piramida masjid ini menunjukkan Aqidah Islamiyah yang terdiri dari tiga bagian ; (1) Iman, (2) Islam, dan (3) Ihsan. Di Masjid ini juga terdapat “Pintu Bledeg”, bertuliskan “Condro Sengkolo”, yang berbunyi Nogo Mulat Saliro Wani, dengan makna tahun 1388 Saka atau 1466 M, atau 887 H.

prasasti bulusRaden Fattah bersama Wali Songo mendirikan Masjid Maha karya abadi yang karismatik ini dengan memberi prasasti bergambar bulus. Ini merupakan Condro Sengkolo Memet, dengan arti Sariro Sunyi Kiblating Gusti yang bermakna tahun 1401 Saka. Gambar bulus terdiri dari kepala yang berarti angka 1 ( satu ), kaki 4 berarti angka 4 ( empat ), badan bulus berarti angka 0 ( nol ), ekor bulus berarti angka 1 ( satu ). Bisa disimpulkan, Masjid Agung Demak berdiri pada tahun 1401 Saka.

soko majapahit

Soko Majapahit , tiang ini berjumlah delapan buah terletak di serambi masjid. Benda purbakala hadiah dari Prabu Brawijaya V Raden Kertabumi ini diberikan kepada Raden Fattah ketika menjadi Adipati Notoprojo di Glagahwangi Bintoro Demak 1475 M.

Pawestren, merupakan bangunan yang khusus dibuat untuk sholat jama’ah wanita. Dibuat menggunakan konstruksi kayu jati, dengan bentuk atap limasan berupa sirap ( genteng dari kayu ) kayu jati. Bangunan ini ditopang 8 tiang penyangga, di mana 4 diantaranya berhias ukiran motif Majapahit. Luas lantai yang membujur ke kiblat berukuran 15 x 7,30 m. Pawestren ini dibuat pada zaman K.R.M.A.Arya Purbaningrat, tercermin dari bentuk dan motif ukiran Maksurah atau Kholwat yang menerakan tahun 1866 M.

maksurahSurya Majapahit , merupakan gambar hiasan segi 8 yang sangat populer pada masa Majapahit. Para ahli purbakala menafsirkan gambar ini sebagai lambang Kerajaan Majapahit. Surya Majapahit di Masjid Agung Demak dibuat pada tahun 1401 tahun Saka, atau 1479 M.

Maksurah , merupakan artefak bangunan berukir peninggalan masa lampau yang memiliki nilai estetika unik dan indah. Karya seni ini mendominasi keindahan ruang dalam masjid. Artefak Maksurah didalamnya berukirkan tulisan arab yang intinya memulyakan ke-Esa-an Tuhan Allah SWT. Prasasti di dalam Maksurah menyebut angka tahun 1287 H atau 1866 M, di mana saat itu Adipati Demak dijabat oleh K.R.M.A. Aryo Purbaningrat.

lawang/pintu bledhegPintu Bledheg, pintu yang konon diyakini mampu menangkal petir ini merupakan ciptaan Ki Ageng Selo pada zaman Wali. Peninggalan ini merupakan prasasti “Condro Sengkolo” yang berbunyi Nogo Mulat Saliro Wani, bermakna tahun 1388 Saka atau 1466 M, atau 887 H.

Mihrab atau tempat pengimaman, didalamnya terdapat hiasan gambar bulus yang merupakan prasasti “Condro Sengkolo”. Prasasti ini memiliki arti“Sariro Sunyi Kiblating Gusti”, bermakna tahun 1401 Saka atau 1479 M (hasil perumusan Ijtihad). Di depan Mihrab sebelah kanan terdapat mimbar untuk khotbah. Benda arkeolog ini dikenal dengan sebutan Dampar Kencono warisan dari Majapahit.

Dampar Kencana , benda arkeologi ini merupakan peninggalan Majapahit abad XV, sebagai hadiah untuk Raden Fattah Sultan Demak I dari ayahanda Prabu Brawijaya ke V Raden Kertabumi. Semenjak tahta Kasultanan Demak dipimpin Raden Trenggono 1521 – 1560 M, secara universal wilayah Nusantara menyatu dan masyhur, seolah mengulang kejayaan Patih Gajah Mada.

soko guruSoko Tatal / Soko Guru yang berjumlah 4 ini merupakan tiang utama penyangga kerangka atap masjid yang bersusun tiga. Masing-masing soko guru memiliki tinggi 1630 cm. Formasi tata letak empat soko guru dipancangkan pada empat penjuru mata angin. Yang berada di barat laut didirikan Sunan Bonang, di barat daya karya Sunan Gunung Jati, di bagian tenggara buatan Sunan Ampel, dan yang berdiri di timur laut karya Sunan Kalijaga Demak. Masyarakat menamakan tiang buatan Sunan Kalijaga ini sebagai Soko Tatal.

Situs Kolam Wudlu . Situs ini dibangun mengiringi awal berdirinya Masjid Agung Demak sebagai tempat untuk berwudlu. Hingga sekarang situs kolam ini masih berada di tempatnya meskipun sudah tidak dipergunakan lagi.

Menara, bangunan sebagai tempat adzan ini didirikan dengan konstruksi baja. Pemilihan konstruksi baja sekaligus menjawab tuntutan modernisasi abad XX. Pembangunan menara diprakarsai para ulama, seperti KH.Abdurrohman (Penghulu Masjid Agung Demak), R.Danoewijoto, H.Moh Taslim, H.Aboebakar, dan H.Moechsin .

Pemandian Air Panas Guci, Tegal

Legenda

Sahibul hikayat, air panas Guci adalah air yang diberikan Walisongo kepada orang yang mereka utus untuk menyiarkan agama Islam ke Jawa Tengah bagian barat di sekitar Tegal. Karena air itu ditempatkan di sebuah guci (poci), dan berkhasiat mendatangkan berkat, masyarakat menyebut lokasi pemberian air itu dengan nama Guci. Tapi karena air pemberian wali itu sangat terbatas, pada malam Jumat Kliwon, salah seorang sunan menancapkan tongkat saktinya ke tanah. Atas izin Tuhan, mengalirlah air panas tanpa belerang yang penuh rahmat ini. Nah, Sampai saat ini, setiap malam Jumat Kliwon, banyak orang datang dan mandi di tempat pemandian air panas ini untuk mendapat berkah
guci tegal

Apa yang anda bayangkan begitu teringat nama Tegal? Warteg, Martabak, atau Teh Poci Apapun jawabannya, semuanya memang identik dengan Tegal. Jadi orang Tegal patut bangga.

Membayangkan nikmatnya seruput teh tubruk Slawi, dengan gula batu, dituang dari Poci tanah liat, hem nikmatnya,Ini mengin gatkan kenangan masa silam saat-saat sebelum Sosro melahirkan teh celup.

Teh tubruk sekarang agak sulit dicari, kecuali pada momen tertentu barangkali, nostalgia atau anda datang langsung ke Tegal.

Cerita tentang Teh Poci, teringat Guci. Guci sebuah poci pancuran besar yg berasal dari alam. Airnya mengepul panas dari perut bumi, yang ditampung di dalam kolam, membentuk pemandian umum.

Tua, muda, lelaki, perempuan berendam bersama-sama. Penikmatnya duduk leyeh-leyeh menikmati hangatnya pancuran ditengah dinginnya pegunungan Slamet. Air panas bercampur belerang, meregangkan otot yg kaku kedinginan, juga memberikan efek penyembuhan kulit2 yang sudah menua. Mitos dan kenyataan tentang air belerang ini sudah diakui berlaku di gunung manapun.

Guci pemandian alam yang khas Tegal, siapapun tanpa memandang jenis kelamin atau usia, semuanya dipersilahkan duduk tenang berendam, tak perlu risih berbaur dipancuran yg sama. Buat yang sedikit malu-malu kucing, boleh pake kaca mata gelap, asal jangan lirak-lirik saja.

Ada 13 pancuran umum dan 10 air terjun alam. Tinggal pilih, semuanya baru keluar dari sumber mata air yg sama. Guci berada 40 km di selatan kota Tegal. Ambil jurusan ke selatan menuju Slawi, terus aja ke selatan lewat Lebaksiu, ke arah Purwokerto. Lebaksiu itu kota kecamatan kecil dimana sebagian besar penduduknya migran pedagang martabak di kota2 besar dari

Sabang sampai Marauke, termasuk semua yg ada di Bontang. Jadi kalau beli martabak biar dikasih murah, tebak aja penjualnya, "mas kulo saking Tegggalll, bapake Lebaksiu-ne pundi ?" Setelah itu ada penujuk jalan yg menunjukkan tanda arah Guci, belok kiri lewat Bumi Jawa, desa Tuwel dan akhirnya mentok diatas di ketinggian 1,050 meter dpl.

Guci sudah komersial, jadi anda bisa mendapatkan banyak pilihan dari melati sampai bintang empat. Ada sarana rekreasi ikutan spt menunggang kuda dan hiking. Dari yang sekedar menikmati keindahan alam, memperbaiki kulit, ataupun yang sedang mencari pesugihan. Suasana pegunungan dan keramaian yang ada mirip peristirahatan di Puncak Pass Cianjur. Sayur2an segar dari kebun di lereng2 gunung banyak dijajakan, dan biasa dibawa sebaga buah tangan.

Guci tempat yang cocok untuk liburan keluarga. Pada musim liburan, mungkin terlalu ramai, tetapi buat yang punya masalah kulit tidak usah ragu2 untuk berendam bersama, airnya jernih dan terus mengalir dan tentunya mumpung.

Sumber : http://www.navigasi.net/

Telaga Merdada Dieng, Banjarnegara

Dengan luas 15 ha telaga Merdada memiliki daya tarik tersendiri karena dikelilingi oleh tebing dan bukit yang kakinya melandai sampai ke tepian air. Di sebelah timur terdapat barak budidaya jamur dan carica dan daerah sekitarnya digunakan untuk pertanian.
Dalam cerita wayang alkisah ada seorang resi Gautama yang berputera tiga yaitu putra kembar Guwarso dan Guwarsi serta putri Anjani, putera kembarnya senang berburu kijang yang nantinya diberikan pada adiknya. Suatu ketika Dewi Anjani merenung dan melihat cupu manik Astagina (semcam cangkir milik Dewa) akhirnya ketiga putra Resi Gautama saling berebut akhirnya cupu manik tersebut dilempar oleh resi Gautama siapa yang dapat menangkap maka dia yang berhak memiliki namun bagian bawah cangkir (merdadi) terjatuh dan menjadi telaga Merdada karena kelelahan maka ketiga anaknya masuk kedalam telaga untuk menyejukkan badan namun ketika keluar wajah mereka berubah menjadi kera. Dari sini mereka menyadari sikap serakah dalam diri masing-masing sehingga memutuskan untuk bertapa dan mendarmabaktikan seluruh kemampuan kepada sesamanya.
Didekat telaga Merdada terdapat telaga Dringo dan telaga Nila yang pada tahun 1979 pernah terjadi musibah meletusnya gas beracun dan gempa hingga ke desa Simbar dan Kapucukan sehingga menewaskan 149 jiwa.
Sumber : Polaris Tour

Semarang - Pangandaran - Bandung 04 Hari, Transit, 01 Malam

Rencana Perjalanan
Hari I : Semarang - pangandaran
08.00 WIB : Persiapan berangkat menuju Pangandaran.
08.30 WIB : Berangkat menuju Pangandaran.
12:00 WIB : Transit sebentar di Rumah makan, ISHOMA siang
13:00 WIB : Selesai wisata melanjutkan perjalanan menuju kota Pangandaran.
16:30 WIB : Diharapkan sampai di Pangandaran,langsung menuju Hotel,Check in, dan wisata Pantai Pananjung Pangandaran.
18:30 WIB : Kembali di Hotel, makan malam,acara bebas

Hari II : Pangandaran - Wisata - Bandung
08.00 WIB : Makan pagi, persiapan wisata, Check out.
08.30 WIB : Menuju ke obyek wisata Cagar Alam Pangandaran
09:00 WIB : Tiba di lokasi dan dilanjutkan wisata .
10:30 WIB : Melanjutkan perjalanan menuju ke obyek wisata Green Canyon
11:00 WIB : Tiba di lokasi dan dilanjutkan wisata .
12:30 WIB : Melanjutkan perjalanan menuju Bandung.
17:30 WIB : Diharapkan tiba di Bandung, Check in, acara bebas

Hari III : Bandung - Wisata - Semarang
07.00 WIB : Makan pagi, persiapan check out dan wisata.
08.00 WIB : Berangkat menuju tempat Wisata Ciater / Situ Patengan
09:00 WIB : Tiba di lokasi,dilanjutkan wisata.
12.30 WIB : Menuju ke obyek wisata Tangkuban Perahu / Kawah Putih.
13:30 WIB : Tiba di lokasi Tangkuban Perahu dan dilanjutkan wisata.
15.30 WIB : Melanjutkan perjalanan menuju ke Cibaduyut.
16:15 WIB : Tiba di Cibaduyut dan dilanjutkan wisata belanja.
17:30 WIB : Selesai wisata melanjutkan perjalanan menuju kota Semarang.
19:00 WIB : Transit sebentar untuk makan malam di local restaurant.
20:30 WIB : Setelah makan malam perjalanan pulang ke Semarang dilanjutkan lagi

Hari IV : Semarang
05:30 WIB : Tiba di kota semarang tercinta dengan membawa kenangan terindah bersama kami Paradiso Nusantara.

Rencana Perjalanan 2 :
Hari I : Semarang - Pangandaran
9.00 WIB : Persiapan berangkat menuju Pangandaran.
20.00 WIB : Berangkat menuju Pangandaran.

Hari II : Pangandaran - Wisata - Bandung
05.00 WIB : Diharapkan sampai di Pangandaran, transit, dan persiapan wisata.
07.00 WIB : Makan pagi, kemudian menuju ke Pantai Pananjung / Cagar Alam Pananjung.
07.30 WIB : Tiba di lokasi dan dilanjutkan wisata.
10.00 WIB : Menuju ke obyek wisata Green Canyon.
10.45 WIB : Tiba di lokasi dan dilanjutkan wisata.
12.30 WIB : Berangkat menuju Bandung.
18.00 WIB : Sampai di Bandung ,check in.
paket wisata murah

Hari III : Bandung - Wisata
07.00 WIB : Makan pagi, persiapan check out dan wisata.
08.00 WIB : Berangkat menuju tempat Wisata Ciater / Situ Patengan
09:00 WIB : Tiba di lokasi,dilanjutkan wisata.
11.30 WIB : Menuju ke obyek wisata Tangkuban Perahu / Kawah Putih.
12:30 WIB : Tiba di lokasi Tangkuban Perahu dan dilanjutkan wisata.
13:30 WIB : Melanjutkan perjalanan menuju ke Stock centre / Cihampelas.
14:30 WIB : Tiba di lokasi dan dilanjutkan wisata belanja.
16.30 WIB : Melanjutkan perjalanan menuju ke Cibaduyut.
17:15 WIB : Tiba di Cibaduyut dan dilanjutkan wisata belanja.
19:00 WIB : Selesai wisata melanjutkan perjalanan menuju kota Semarang.
20:00 WIB : Transit sebentar untuk makan malam di local restaurant.
21:00 WIB : Setelah makan malam perjalanan pulang ke Semarang dilanjutkan lagi.

Hari IV : Bandung -Semarang
05:30 WIB : Tiba di kota semarang tercinta dengan membawa kenangan ceria bersama kami “Paradiso Tour“.

Paket Sudah Termasuk :
  • Transportasi di AC standar pariwisata
  • Akomodasi hotel AC 4 atau 3 orang / kamar
  • Tiket Masuk Objek Wisata
  • Makan sesuai di program
  • Guide dan Asuransi Wisata

Dapatkan HARGA TERBAIK dengan cara menghubungi kami melalui contak kami dengan menginformasikan jumlah peserta dan dapatkan penawaran terbaik dari kami, atau klik disini untuk menghubungi kami

Bandung 03 Hari, Transit

Paket Bandung Transit ini bisa dimulai dari Semarang atau kota-kota lain di sekitaran semarang, seperti, Kendal, Demak, Kudus, Jepara atau Kota Salatiga
Rencana Perjalanan, Bandung 03 Hari, Transit

Hari I , Pemberangkatan – Bandung ( Sn, D )
Sore hari sekitar Pukul 16:00 WIB, peserta harap berkumpul di tempat yang telah di tentukan sebelumnya, setelah persiapan selesai, kita berangkat menuju Bandung. Singgah di Local restoran untuk makan Malam secara prasmanan, perjalanan kembali di lanjutkan.

Hari II, Bandung – Wisata ( B, L, D )
Pagi hari Pukul 05:00 WIB, kita diperkirakan telah tiba di Bandung langsung menuju ke Local Restoran untuk Transit dan Makan Pagi, setelah makan pagi kita langsung melaksanakan kegiatan wisata ke beberapa tempat yang telah di tentukan sebelumnya, misalnya (Gunung tangkuban Perahu, Ciater, Cibaduyut) Selesai wisata belanja, kita makan malam di Local Restoran, selesai perjalanan pulang kita lanjutkan, singgah di pusat oleh-oleh peyem dan ubi bakar cilembu.

Hari III, Kota Asal
Pukul 05:00 WIB, diperkirakan sampai di Kota kita tercinta, dan kami antar di tempat penjemputan semula, sambil membawa kenangan Indah bersama Paradiso Tour , tour selesai dan sampai berjumpa lagi di lain kesempatan.

Paket Sudah Termasuk dalam Fasilitas :
  • Transpoprtasi AC Selama Wisata, Avanza / Elf / Bus Khusus Pariwisata atau Setaraf dengan Fasilitas : AC, TV, VCD, Tape, Mic, Karaoke, Recl. Seat. 2–2 / 2–3 atau sesuai permintaan
  • 01x Snack saat pemberangkatan
  • 04x makan dan minum ( prasmanan / box sesuai program )
  • Air Mineral Cup selama perjalanan
  • Transit di Rumah Makan Sukahati / Rumah Makan Grafika Cikole, “atau bisa dipenginapan sesuai permintaan dengan penyesuaian harga”
  • GUNGUNG TANGKUBAN PERAHU, CIATER, CIBADUYUT, (objek wisata tidak mengikat, bisa sesuai permintaan dengan penyesuaian harga)
  • Dokumentasi VCD Master Kegiatan Wisata
  • Lokal Transport gunung tangkuban perahu PP
  • Tour leader yang ramah selama perjalanan
  • Crew armada (Driver & Co Driver) yang berpengalaman
  • Asuransi Wisata untuk setiap peserta
  • PPPK Ringan
  • Biaya Tol, Parkir, Retribusi dan Dispensasi
  • Door Prize yang menarik dari Paradiso Tour

Dapatkan HARGA TERBAIK dengan cara menghubungi kami melalui contak kami dengan menginformasikan jumlah peserta dan dapatkan penawaran terbaik dari kami, atau klik disini untuk menghubungi kami

Gunung Bromo, Jawa Timur

Dingin, begitulah yang akan Anda rasakan saat pertama kali Anda keluar dari mobil. Suhu disini mencapai 10 derajat bahkan sampai 0 derajat Celsius saat menjelang pagi. Maka, Anda hendaknya mempersiapkan pakaian dingin, topi kupluk, sarung tangan, kaos kaki, syal untuk mengatasinya. Tapi, bila Anda melupakan perlengkapan tersebut, ada banyak penjaja keliling yang menawarkan dagangannya berupa topi, sarung tangan, atau syal.

Melihat Matahari Terbit Bromo dari Pananjakan
Pengunjung biasa mengunjungi kawasan ini sejak dini hari dengan tujuan melihat terbitnya matahari. Untuk melihatnya, Anda harus menaiki Gunung Pananjakan yang merupakan gunung tertinggi di kawasan ini. Medan yang harus dilalui untuk menuju Gunung Pananjakan merupakan medan yang berat. Untuk menuju kaki Gunung Pananjakan, Anda harus melalui daerah yang menyerupai gurun yang dapat membuat Anda tersesat. Saat harus menaiki Gunung Pananjakan, jalan yang sempit dan banyak tikungan tajam tentu membutuhkan ketrampilan menyetir yang tinggi. Untuk itu, banyak pengunjung yang memilih menyewa mobil hardtop (sejenis mobil jeep) yang dikemudikan oleh masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar berasal dari suku Tengger yang ramah dengan para pengunjung.

Sampai diatas, ada banyak toko yang menyediakan kopi atau teh hangat dan api unggun untuk menghangatkan tubuh sambil menunggu waktu tebitnya matahari. Ada pula toko yang menyewakan pakaian hangat. Menyaksikan terbitnya matahari memang merupakan peristiwa yang menarik. Buktinya, para pengunjung rela menunggu sejak pukul 5 pagi menghadap sebelah timur agar tidak kehilangan moment ini. Anda pun tidak selalu bisa melihat peristiwa ini, karena bila langit berawan, kemunculan matahari ini tidak terlihat secara jelas. Namun, saat langit cerah, Anda dapat melihat bulatan matahari yang pertama-tama hanya sekecil pentul korek api, perlahan-lahan membesar dan akhirnya membentuk bulatan utuh dan memberi penerangan sehingga kita dapat melihat pemandangan gunung-gunung yang ada di kawasan ini. Antara lain, Gunung Bromo, Gunung Batok, atau Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa. 

Kawah dan Lautan Pasir Bromo
Selesai menyaksikan matahari terbit, Anda dapat kembali menuruni Gunung Pananjakan dan menuju Gunung Bromo. Sinar matahari dapat membuat Anda melihat pemandangan sekitar. Ternyata Anda melewati lautan pasir yang luasnya mencapai 10 km². Daerah yang gersang yang dipenuhi pasir dan hanya ditumbuhi sedikit rumput-rumputan yang mengering. Tiupan angin, membuat pasir berterbangan dan dapat menyulitkan Anda bernafas.

Untuk mencapai kaki Gunung Bromo, Anda tidak dapat menggunakan kendaraan. Sebaliknya, Anda harus menyewa kuda dengan harga Rp 70.000,- atau bila Anda merasa kuat, Anda dapat memilih berjalan kaki. Tapi, patut diperhatikan bahwa berjalan kaki bukanlah hal yang mudah, karena sinar matahari yang terik, jarak yang jauh, debu yang berterbangan dapat membuat perjalanan semakin berat.

Sekarang, Anda harus menaiki anak tangga yang jumlahnya mencapai 250 anak tangga untuk dapat melihat kawah Gunung Bromo. Sesampainya di puncak Bromo yang tingginya 2.392 m dari permukaan laut, Anda dapat melihat kawah Gunung Bromo yang mengeluarkan asap. Anda juga dapat melayangkan pandangan Anda kebawah, dan terlihatlah lautan pasir dengan pura di tengah-tengahnya. Benar-benar pemandangan yang sangat langka dan luar biasa yang dapat kita nikmati.

Semarang - Bromo 02 Hari 01 Malam

Rencana Perjalanan :
Hari I : SEMARANG - PROBOLINGGO ( Sn, D )
12:30 WIB : Persiapan berangkat menuju kota Probolinggo.
13:00 WIB : Berangkat menuju kota Probolinggo.
18:30 WIB : Transit sebentar di rumah makan untuk makan malam.
19:30 WIB : Selesai makan malam, melanjutkan perjalanan menuju Probolinggo.
HARI II : BROMO – SEMARANG ( B, L, D )
00:00 WIB : Tiba di Rumah Makan dan Hotel untuk transit.
01:30 WIB : Persiapkan berangkat wisata ke Bromo dengan membawa baju hangat.
02:00 WIB : Berangkat wisata dengan menggunakan transportasi khusus menuju obyek wisata Penanjakan untuk melihat sunrise.
04:30 WIB : Sampai di lokasi dilanjutkan wisata.
05:30 WIB : Selesai melihat matahari terbit di puncak penanjakan, perjalanan menuju Gunung Bromo..
06:00 WIB : Sampai di lokasi dilanjutkan wisata.
07:00 WIB : Selesai wisata di Gunung Bromo perjalanan kembalike hotel
08:30 WIB : Tiba di hotel untuk makan pagi, mandi dan persiapan check out.
10:30 WIB : Melanjutkan perjalanan menuju Tanggulangin
15:00 WIB : Tiba dilokasi dilanjutkan wisata belanja
17:00 WIB : Selesai wisata langsung menuju Semarang
18:30 WIB : Makan malam di hotel, istirahat atau free program.

HARI II : BROMO – SEMARANG
03:00 WIB : Diharapkan telah tiba di Kota Semarang yang tercinta dengan membawa kenangan indah bersama kami “Paradiso Nusantara” dan sampai ketemu di lain kesempatan.

PAKET SUDAH TERMASUK
  • Transportasi di AC
  • Transit di Probolinggo
  • Tiket Masuk Objek Wisata
  • Makan sesuai di program
  • Guide dan Asuransi Wisata

Dapatkan HARGA TERBAIK dengan cara menghubungi kami melalui contak kami dengan menginformasikan jumlah peserta dan dapatkan penawaran terbaik dari kami, atau klik disini untuk menghubungi kami

Karimunjawa Island

Jepara regency consist of 14 sub-districts, one of those is Karimunjawa Sub-district. This sub-district that consists of 27 islands, 3 villages with 8.000 inhabitants is a reservation area. The existence of some special flora and fauna makes the island special.

1. THE STORY OF THE NAME OF KARIMUNJAWA

Sunan Nyamplungan was the man who gave the name of Karimunjawa. Sunan Nyamplungan who was also called Amir Hasan when he was young was the son of Sunan Muria. Amir Hasan was a spoiled boy, his mother always gave that he wanted. In other hand his father didn’t agree with his bad attitudes, so his father taught Moslem basic values to him, but it didn’t change Amir Hasan bad behavior. Sunan Muria couldn’t stand facing his son’s behavior, so he asked his brother named Sunan Kudus to teach Amir Hasan. Sunan Muria expected that by Sunan Kudus method, his son’s behavior would change
Sunan Kudus taught Amir Hasan very well, no wonder if Amir Hasan became a good young man. Considering the change of Amir Hasan’s behavior, Sunan Kudus took him back to Sunan Muria.

Sunan Muria was so happy considering that his son changed. To prove his son’s Islamic knowledge, he then commanded Amir Hasan to go to an isolated island which vaguely seen from top of Muria mount.
TouristAmir Hasan was accompanied by two men and supplied with 2 sheets of nyamplung tree. Long trip by sailing across the wide sea, finally ended in the island purposed. Amir Hasan decided to live in the island and then namely “ KARIMUNJAWA”
The island which vaguely seen from top of Muria Mount belongs to java territory. In the island there are plenty of nyamplung tree. That’s the reason why amir Hasan was well know as “SUNAN NYAMPLUNG”

2. STINGLESS FRESH WATER CATFISH
When Nyai Sunan Muria ( Sunan Muria’s wife ) didn’t find her son, she asked her husband where Amir Hasan had gone. Sunan Muria then replied that Amir Hasan was asked to go to isolated island on Northward of Java island. Nyai Sunan Muria decided to catch Amir Hasan up. She brought Amir Hasan’s favourite food “Pecel lele” ( barbequed fresh water catfish served with crushed chili). Unfortunately she didn’t able to catch amir Hasan up. So she threw the food to the sea. Magically, the food casted away to the island which Amir Hasan purposed. The catfishes in this island have not stingless catfishes is called Legon Lele, this area is located and last part of Karimunjawa.

Fish


3. PIERCED NAILS
Nyai Sunan Muria also brought another Amir Hasan’s favorite food that was made of nails as main material.Because of her disappointment, she threw the food to the sea. Same with the fresh water catfish, the nails also magically cated away in the Karimunjawa sea the nails can be found around Legon Lele, those all nails have special hole on their back. So they are called as “SIPUT BOLONG” (Pierced Nails).

4. BLIND SNAKE
It was told, one day Amir Hasan was looking for a place to spread his Islamic knowledge. When he walked around, suddenly there was a poisonous black snake and he was bitten by the snake. He then angrily cursed the snake in to blind snake. Nowadays, this snake is well known as “Edor Snake”, generally the snake couldn’t move in a day light.

5. DEWADARU WOOD
If we visit Sunan Nyamplungan grave yard which is located on top of a hill, we will find two huge trees called “Dewa Wood” close to gate. According to local folklore, this kind of wood has magical power. Local people believe that the wood will make their house save from thief or other annoying actions if they have part of the wood in their house.

6. SETIGI WOOD
Believed as wood which was used as stick by Sunan Nyamplungan and used to curse the snake mentioned above.Special note : this kind of wood will drawn in water if we put in the water. It is used to neutralize poison of animal.

7. KALIMASADA WOOD
Instead of those kinds of wood, there’s also a kind of wood which has magical power named Kalimasada Wood. Local people to fight against devil spirit often use this wood.

SPECIAL POTENTION OF KARIMUNJAWA
National sea park of Karimunjawa consists of 1 sub-district, 3 villages and 27 islands (5 island are inhabitant, the others are empty). The distance is about 90 km northward of Jepara town centre.
SPECIAL INTEREST
National sea park of Karimunjawa is suitable area to conduct sea tourism some additional values of Karimunjawa :
- Wonderful sea view and the purity of the water
- With sandy beaches
- Some unique preserved animal such as deer, stingless, catfish, edor snake, etc.
- Rarely touched jungle
- Shark, kerapu, lemuna, tripang can be seen in preservation area
- Dolphins

Sumber : http://www.gojepara.com/

Candi Borobudur

candi borobudur
Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah, sekitar 40 km dari Yogyakarta. Candi Borobudur memiliki 10 tingkat yang terdiri dari 6 tingkat berbentuk bujur sangkar, 3 tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Di setiap tingkat terdapat beberapa stupa. Seluruhnya terdapat 72 stupa selain stupa utama. Di setiap stupa terdapat patung Buddha. Sepuluh tingkat menggambarkan filsafat Buddha yaitu sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha di nirwana. Kesempurnaan ini dilambangkan oleh stupa utama di tingkat paling atas. Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur mandala yang menggambarkan kosmologi Buddha dan cara berpikir manusia.

Di keempat sisi candi terdapat pintu gerbang dan tangga ke tingkat di atasnya seperti sebuah piramida. Hal ini menggambarkan filosofi Buddha yaitu semua kehidupan berasal dari bebatuan. Batu kemudian menjadi pasir, lalu menjadi tumbuhan, lalu menjadi serangga, kemudian menjadi binatang liar, lalu binatang peliharaan, dan terakhir menjadi manusia. Proses ini disebut sebagai reinkarnasi. Proses terakhir adalah menjadi jiwa dan akhirnya masuk ke nirwana. Setiap tahapan pencerahan pada proses kehidupan ini berdasarkan filosofi Buddha digambarkan pada relief dan patung pada seluruh Candi Borobudur.

Bangunan raksasa ini hanya berupa tumpukan balok batu raksasa yang memiliki ketinggian total 42 meter. Setiap batu disambung tanpa menggunakan semen atau perekat. Batu-batu ini hanya disambung berdasarkan pola dan ditumpuk. Bagian dasar Candi Borobudur berukuran sekitar 118 m pada setiap sisi. Batu-batu yang digunakan kira-kira sebanyak 55.000 meter kubik. Semua batu tersebut diambil dari sungai di sekitar Candi Borobudur. Batu-batu ini dipotong lalu diangkut dan disambung dengan pola seperti permainan lego. Semuanya tanpa menggunakan perekat atau semen.

Sedangkan relief mulai dibuat setelah batu-batuan tersebut selesai ditumpuk dan disambung. Relief terdapat pada dinding candi. Candi Borobudur memiliki 2670 relief yang berbeda. Relief ini dibaca searah putaran jarum jam. Relief ini menggambarkan suatu cerita yang cara membacanya dimulai dan diakhiri pada pintu gerbang di sebelah timur. Hal ini menunjukkan bahwa pintu gerbang utama Candi Borobudur menghadap timur seperti umumnya candi Buddha lainnya.

Sejarah Candi Borobudur
Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi Borobudur dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Candi ini dibangun pada masa kejayaan dinasti Syailendra. Pendiri Candi Borobudur yaitu Raja Samaratungga yang berasal dari wangsa atau dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun 824 M dan selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani yang adalah putri dari Samaratungga. Sedangkan arsitek yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turun-temurun bernama Gunadharma.
Candi Borobudur

Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua yang memberi nama Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut Buddha.

Arti nama Borobudur yaitu "biara di perbukitan", yang berasal dari kata "bara" (candi atau biara) dan "beduhur" (perbukitan atau tempat tinggi) dalam bahasa Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti nama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadat penganut Buddha.

Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian karena letusan gunung berapi, sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan semak belukar selama berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan pada zaman Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15.

Pada tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles mendengar adanya penemuan benda purbakala berukuran raksasa di desa Bumisegoro daerah Magelang. Karena minatnya yang besar terhadap sejarah Jawa, maka Raffles segera memerintahkan H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki lokasi penemuan yang saat itu berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.

Cornelius dibantu oleh sekitar 200 pria menebang pepohonan dan menyingkirkan semak belukar yang menutupi bangunan raksasa tersebut. Karena mempertimbangkan bangunan yang sudah rapuh dan bisa runtuh, maka Cornelius melaporkan kepada Raffles penemuan tersebut termasuk beberapa gambar. Karena penemuan itu, Raffles mendapat penghargaan sebagai orang yang memulai pemugaran Candi Borobudur dan mendapat perhatian dunia. Pada tahun 1835, seluruh area candi sudah berhasil digali. Candi ini terus dipugar pada masa penjajahan Belanda.

Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1956, pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO untuk meneliti kerusakan Borobudur. Lalu pada tahun 1963, keluar keputusan resmi pemerintah Indonesia untuk melakukan pemugaran Candi Borobudur dengan bantuan dari UNESCO. Namun pemugaran ini baru benar-benar mulai dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1973. Proses pemugaran baru selesai pada tahun 1984. Sejak tahun 1991, Candi Borobudur ditetapkan sebagai World Heritage Site atau Warisan Dunia oleh UNESCO.
 
Copyright © 2003. Paradiso Tour - All Rights Reserved
Proudly powered by Jimny Nekat
Semarang : Jl. Kol. H.R. Hardijanto, RT. 01 RW. IV, Sekaran Gunungpati, Telp. (024) 86458302, 081901095344 / 081327965326
Banjarnegara : Jl. Raya Wanadadi – Punggelan KM.03 Badakarya, Telp. (0286)5985338 / 085 747 138 766
Batang : Pandansari, RT. 5/II No. 08 Warungasem. Telp. 0815 696 5059